Mengangkat tema: “Ngopi Bareng; Menyemai Kebersamaan untuk Mewujudkan Soliditas Organisasi dalam Gerak Satu Komando Menuju Kemaslahatan dan Kebermanfaatan Bersama,” kegiatan ini menjadi ruang konsolidasi dan penguatan militansi kader di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.
“Banser bukan hanya barisan fisik, tapi juga garda pemikiran dan moral yang siap menjaga marwah Nahdlatul Ulama dan Indonesia,” tegasnya.
Dalam sambutannya, ia juga mengingatkan kembali pentingnya memahami akar sejarah organisasi GP Ansor, khususnya bagaimana peran pemuda Nahdlatul Ulama dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
“Jangan pernah remehkan posisi kita hari ini. Jika dulu pemuda Ansor berani angkat senjata demi kemerdekaan, maka hari ini kita wajib angkat kesadaran, angkat akhlak, dan angkat kepedulian terhadap masyarakat,” ujarnya dengan penuh semangat.
“Banser harus satu gerak, satu komando. Karena dalam kebersamaan yang solid itulah kita bisa hadir membawa manfaat, bukan hanya untuk organisasi, tapi juga untuk masyarakat luas,” katanya.
Kegiatan berlangsung hangat, penuh kekeluargaan, namun tetap sarat nilai-nilai kaderisasi. Diskusi berlangsung interaktif, banyak kader Banser yang menyampaikan aspirasi, pengalaman, serta tantangan yang mereka hadapi di lapangan.
Di akhir kegiatan, para peserta menyatakan komitmennya untuk terus menjaga semangat pengabdian dan memperkuat barisan Banser sebagai bagian dari perjuangan keumatan dan kebangsaan.
Kontributor : Tim Media Ansor Kampak